} -->

22

Rabu, 04 April 2012

Mukjizat Al-Quran: Proses Penciptaan di Alam Rahim

Bismillahirrahmaanirrahiim

Jauh sebelum sains modern menemukan
proses pembentukan embrio manusia,
pada ke-7 M Alquran telah menjelaskan
proses pembentukan embrio manusia.

Prof Keith L Moore, guru besar
Departemen Anatomi dan Biologi Sel
Universitas Toronto pun telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.

"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta
yang terkandung dalam Alquran dan sunah," papar Moore yang terkagum-
kagum dengan kandungan Alquran yang secara akurat menjelaskan
perkembangan embrio manusia.

Alquran secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan
embrio manusia. Alquran telah berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam
perut ibu fase demi fase, padahal janin dan pertumbuhannya tidaklah terlihat
dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya dengan duga dan
kira.

Sains modern baru mengetahui proses penciptaan di alam rahim setelah
ditemukannya alat–alat pemeriksaan modern. "Saya sungguh sangat
membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi pernyataan Alquran
tentang perkembangan manusia.

Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan," papar Moore, ilmuwan terkemuka dalam bidang anatomi dan embriologi.

Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-
Mu'minun ayat 12-14.

''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian,
air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.
Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain ...."

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin
dalam rahim.
Tahap pertama penciptaan janin disebut Sulalah dimulai dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud
dengan “ Sulalah”

Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang
mencapai jutaan sperma. Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.

Tahap kedua disebut Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).” ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu
sebangsa lintah ).

Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut.
Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.

Tahap ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al- Mukminun dijelaskan ''Lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging.”

Tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang.
“Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”

Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa
tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah
muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu
pun dengan bantuan alat – alat fotografi.

Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging...''

Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging
butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada
sebelum daging.

Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad,
bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah
mencapai 8 – 16 milimeter”

Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang
berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan
tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk
hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu
ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh
hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi
mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang
malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya:
Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian
ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).

Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga
akhirnya melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh Maha Sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Subhanallah...

By, yuni sulistiyani facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar